Record Detail
Text
INKULTURASI MENURUT ENSIKLIK REDEMPTORIS MISSIO DAN IMPLEMENTASINYA DALAM GEREJA KATOLIK MANGGARAI
ABSTRAK
Kurang, Fidelis Yaponius, 2016. Inkulturasi Menurut Ensiklik Redemptoris Missio
Dan Implementasinya Dalam Gereja Katolik Manggarai. Skripsi Jurusan Ilmu
Pendidikan Program Studi Pendidikan Teologi STKIP St. Paulus Ruteng. Pembimbing
(1) Dr. Martin Chen; (2) Polikarpus Raga, M.Th.
Kata Kunci : Inkulturasi, Ensiklik Redemptoris Missio dan Gereja Katolik Manggarai.
Yohanes Paulus II, dalam ensiklik Redemtoris Missio, menegaskan “Jurang
pemisah antara Injil dan budaya tidak diragukan lagi merupakan skandal masa kini”.
Skandal tersebut tidak saja memberikan pengaruh negatif bagi kebudayaan, namun juga
bagi pewartaan Injil. Injil dan budaya adalah ibarat dua dunia yang berbeda “dunia
profan” dan “dunia rohani” yang berkompetisi menguasai manusia (RM 52).
Perjumpaan antara Iman Kristiani dan budaya adalah sebuah proses yang panjang sebab
di sana terjadi proses penyesuaian yang menyangkut berbagai aspek yang kompleks.
Demikian juga inkulturasi di dalam kebubudaya Manggarai memerlukan sebuah proses
yang penjang. Gereja dewasa ini menghadapi tantangan yang mendesak untuk mengenal
keberagaman budaya, kebiasaan, tradisi dan peradaban. Tantangan tersebut baginya
merupakan sesuatu yang terkait dengan iman dan harapan. Sebab tiadanya perjumpaan
antara iman dan budaya menjadikan nilai-nilai Kristiani mudah tersingkir dari
kehidupan sehari-hari dunia modern kini. Dalam penelitian skripsi ini, penulis ingin
menjelaskan tentang menguraikan gagasan inkulturasi dalam ensiklik Redemptoris
Missio dan menguraikan cara-cara mewujudkan gagasan inkulturasi Redemptoris Missio
dalam Gereja Katolik Manggarai.
Paus Yohanes Paulus II, dalam Ensiklik Redemptoris Missio menegaskan
bahwa, inkulturasi adalah langkah yang berdimensi ganda: di satu sisi mentransformasi
nilai-nilai asli kebudayaan setempat melalui proses adaptasi dengan kristianisme, dan
sisi lain pengakaran kristianisme di dalam kebudayaan yang berbeda-beda. Melalui
proses inkulturasi, Gereja menginkarnasikan Injil dan serentak membawa masuk para
bangsa dan kebudayaannya ke dalam persekutuan Gereja (RM 53).
Selanjutnya Redemptoris Missio menegaskan bahwa pusat pewartaan Gereja
adalah Yesus Kristus, karena itu pula pusat inkulturasi adalah Yesus Kristus. Tugas
inkulturasi adalah membudayakan Kristus diantara bangsa-bangasa. Yesus Kristus ini
pula yang menjadi pusat inkulturasi. Maka dari itu seluruh proses inkulturasi Gereja
Katolik Keuskupan Ruteng harus berkiblat pada Yesus. Proses perjumpaan iman
Kristiani dengan masyarakat Manggarai yang memiliki kepercayaan asli memang
mengalami benturan. Yaitu ketegangan antara menerima agama Kristen dengan
ajarannya dan meninggalkan kepercayaan asli yang telah lama dianut atau sebaliknya.
Karena itu pewartaan Injil harus dituntun Roh Kudus sebagai pelaku utama dari seluruh
tugas perutusan Gereja. Demikian pula inkulturasi harus dituntun oleh Roh Kudus.
Gereja Katolik Manggarai mesti membuka diri terhadap kehadiran Roh Kudus dalam
seluruh proses inkulturasi. Gereja harus menemukan kehadiran Roh Kudus dalam
khasanah budaya Manggarai serta berani dan kritis memperbaharui budaya itu seturut
nilai-nilai injil dengan kekuatan Roh Kudus.
4
Akhirnya Redemptoris Missio mengajak Gereja Katolik Keuskupan Ruteng
untuk tidak hanya berinkulturasi dalam hal-hal permukaan tetapi sungguh mengakarkan
injil dalam budaya Manggarai. Perjumpaan antara Iman Kristiani dan budaya adalah
sebuah proses yang panjang. Demikianlah inkulturasi di Keuskupan Ruteng merupakan
sebuah proses panjang yang tak pernah selesai diperlukan studi dan uji coba yang serius
dan mendalam. Yang terlibat dalam inkulturasi adalah seluruh Gereja, Maka dalam
proses inkulturasi di Manggarai, umat jangan dijadikan penonton. Tetapi mereka di
libatkan dalam seluruh proses inkulturasi.
ABSTRACT
Kurang, Fidelis Yaponius, 2016. Inculuturation according to the Redemptoris
Missio’s Encyclic and its implementation in Manggarai’s Catholic Church.’
Thesis.Educational Science program, the theology educational study program, Teacher
training and educational sciences, St. Paulus Ruteng. Supervisors: (1) Dr. Martin Chen;
(2) Polikarpus Raga, M.Th.
Key words : inculturation, Redemptoris Missio’s Encyclic and Manggarai’s Catholic
Church.
John Paul II, in the Redemptorist Missio’s Encyclic, rectifies “Gap-the
separator between the Gospel and culture has no doubt to be the present scandal”. Such
a scandal does not merely give the negative influence for the culture, but also for the
propagation of the Gospel. Between the Gospel and culture are as if the two different
worlds “the profane world and the spiritual one” which are in the competition on
mastering the human kinds. The encounter between the Christian faith and the culture is
a long process since there happens the adaptation process in connection to the
complicated facets. So is the inculturation in the Manggarai’s culture needs a long
process. The Church nowadays faces the immediate challenge to recognize various
cultures, habits, tradition and civilization. Such challenge, for it, seems to be something
being connected to faith and hope. Because the bare meeting between faith and culture
makes Christian values become easily marginalized from today’s modern world’s daily
life. In this thesis’ research, the writer wants to describe the inculturation point of view
through the Redemptorist Missio’s Encyclic and describes the way to implement the
view of the inculturation of the Redemptoris Missio in Manggarai’s Catholic Church.
Pope Joh Paul II, in the Redemptoris Missio’s Encyclic it rectifies that, the
inculturation is the step having bipolar dimensions: in one hand it transforms the
original values of the local culture through the adaptation process to the Christianism,
on the other hand it roots into the different cultures. Through the enculturation process,
the Church incarnates the Bible and, immediately, brings in the nations and owns’
cultures to the Church’s unity.
Hereafter Redemptoris Missio bears out that The centre of Church’s
propagation is Jesus Christ, because of that also, the centre of the inculturation is Jesus
Christ. The task of the inculturation is to enculturize Jesus among the nations. This
Jesus Christ also whom becomes the centre of the inculturation. Thus, therefore, all the
Catholic Church’s process of enculturation of Ruteng Bishopry must direct to Jesus.
5
The process of the Christians faith’s meeting with the Manggaraian society having the
original belief, indeed, experiences the distraction; that is the conflict between accepting
the Christian religion and leaving the original belief that has been, long, adhered or
likewise. Therefore, the propagation of the Bible must be guided by the Divine Spirit as
the main Actor of the whole Church’s Mission. So be it with the inculturation must
open itself toward the presence of the Holy Spirit on the whole encultural process. The
Church must find the presence of the Divine Spirit through the richfully Manggarai’s
culture, also on the bravery and critics in renewing that cultue according to the Bible’s
values by the Power of the Holy Spirit.
The end Redemptoris Missio invites the Catholic Church of Ruteng Bishopry to
enculturize not only on the peripheral respects, but also really roots the Gospel in
Manggarai’s culture. The meeting between the Christian faith and the culture is a long
process. So is the inculturation in Ruteng Bishopry seems to be a long unfinished
process being in need for the study and serious and intensive trial and errors. The ones
that involve in the inclturation are the whole Church. Then in the inculturation process
in Manggarai, people are not to be made spectators. But they are to be involved on the
whole incultural processes.
Availability
KKITeolKurI(2016) | KKI Teo Kur I (2016) | My Library (Lantai I) | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
KKI Teo Kur I (2016)
|
Publisher | : STKIP St. Paulus Ruteng., 2016 |
Collation |
69P;21x30cm
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) |
-
|
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available