No image available for this title

Text

PERAN KELUARGA KATOLIK DALAM MENDIDIK NILAI-NILAI BUDAYA SOPAN SANTUN ANAK DI KBG SAWA RANDANG PAROKI TENTANG



ABSTRAK
“PERAN KELUARGA KATOLIK DALAM MENDIDIK NILAI-NILAI BUDAYA
SOPAN SANTUN ANAK DI KBG SAWA RANDANG PAROKI TENTANG”
Oleh
Nama: FRANSISKUS SUTRISNO
NPM: 10.31.1063
Masalah dalam penulisan ini adalah kurangnya pendidikan yang diberikan oleh
keluarga kepada anak. Seperti yang diketahui bahwa keluarga adalah sekolah pertama bagi
pendidikan terhadap anak.Tujuan penelitian ini adalah dapat mengetahui peran keluarga
katolik dalam mendidik nilai-nilai budaya sopan santun terhadap anak, untuk
mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat bagi keluarga katolik dalam mendidik
nilai-nilai budaya sopan santun, juga menemukan cara-cara yang dilakukan oleh keluarga
katolik dalam meningkatkan penerapan nilai-nilai budaya sopan santun kepada anak.
Penelitian ini dilaksanakan di KBG Sawa Randang Paroki Tentang dengan jumlah
responden 25 kepala keluarga. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskripsi kualitatif dengan menggunakan teknik kuesioner terbuka dan
menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data di lapangan. Disammping itu
juga dengan menggunakan dokumentasi untuk memperkuat hasil wawancara. Alasan
menggunakan metode deskripsi kualitatif adalah peneliti dapat mengetahui secara langsung
masalah yang dikemukakan oleh nara sumber melalui wawancara. Dalam hal ini maka, hal
yang ingin diwawancarai adalah berkaitan dengan peran keluarga Katolik dalam mendidik
nilai-nilai budaya sopan santun, faktor pendukung dan penghambat bagi keluarga dalam
mendidik nilai-nilai budaya sopan santun dan upaya yang dilakukan keluarga dalam
mendidik nilai-nilai budaya sopan santun.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di KBG Sawa Randang, peran
keluarga Katolik dalam mendidik nilai-nilai budaya sopan santun bagi anak-anak seperti:
mengajak anak santun kepada orang tua, orang tua santun kepada anak, taat pada orang
tua, menghormati orang lain lebih khusus orang tua. Faktor pendukung bagi keluarga
dalam mendidik nilai-nilai budaya sopan santun adalah seperti keluarga itu sendiri, teman
sebaya, juga masyarakat dan faktor penghambat bagi keluarga Katolik dalam mendidik
nilai-nilai budaya sopan santun bagi adalah keluarga sibuk dengan pekerjaannya dan
mengabaikan tugasnya sebagai pendidik. Berdasarkan masalah tersebut maka upaya yang
dilakukan keluarga untuk meningkatkan nilai-nilai budaya sopan santun bagi anak adalah:
melaksanakan pendidikan kesantunan pada anak sejak usia dini dan melaksanakan
pendidikan moral kepada anak, dan hindari kata-kata kotor yang membuat anak
menirunya.
Penulis menyimpulkan bahwa keluarga merupakan gereja mini sebagai tempat
pertama bagi pembentukan kepribadian anaknya. Oleh kerena itu keluarga merupakan
sekolah pertama bagi pendidikan terhadap anaknya. Pendidikan yang diberikan dalam
keluarga seperti menanamkan nilai kesantunan, moral dan etika. Penanaman nilai-nilai,
moral dan etika merupakan pendidikan yang harus dilaksanakan dalam keluarga, agar anak
dapat berprilaku sopan santun terhadap dirinya, keluarga maupun masyarakat. Prilaku
v
sopan santun dapat diwujudkan jika anak menghargai orang tua maupun orang lain dalam
bentuk sikap dan tindakannya. Keluarga wajib mendidik anaknya dengan menanamkan
sikap santun seperti mengajak anak untuk tidak ribut saat orang lain sedang berbicara, tahu
berterimkasih, saling memaafkan ketika ada kesalahan diantara anggota keluarga.
Kata kunci: keluarga katolik, pendidikan nilai, budaya sopan santun, dan anak.
vi
ABSTRACT
“THE ROLE OF THE CATHOLIC FAMILY IN EDUCATING THE CHILD’S
POLITE CULTURE IN CHURCH’S BASIC COMMUNITY OF SAWA RANDANG,
THE PARISH OF TENTANG”.
By
Name: FRANSISKUS SUTRISNO
NPM: 10.31. 1063
The problem in this research was lack of education given by parent to child. As
what is known, that family is the first school for education toward the child. The purpose
of this study is to be able to know the role of the Catholic family in educating the values of
the hospitable culture toward the child, to describe the subordinating factor and challenge
for the Catholic family in educating the values of the culture of hospitality, also to find the
ways done by the Catholic family in increasing the application of the values of hospitable
culture toward the child.
This research was conducted in Church’s Basic Community of Sawa Randang ,
the Tentang Parish with the numbers of respondents as many 25 chiefs family. The type of
research done in this research was a qualitative description by using the open questionnaire
technique and interview one in collecting the data in the field. Beside that also with the use
of the documentation for the reinforcement of the interview result. The reason to have used
the qualitative description was the researcher could know directly the problem found by
the resources through the interview. In this sense, then matters to be interviewed were in
connection to the role of the Catholic family in educating the values of the hospitable
culture and effort done by the family in educating the values of the hospitable culture.
Based on the research result conducted in Church’s Basic Community of Sawa
Randang, the role of the Catholic family in educating the values of the hospitable culture
for the children like: invite the child to be honest to parent, parent behave honestly toward
child, obedient to the parent, honor the others more specifically the parents. The supporting
factor for the family in educating the values of the hospitable culture is like the family
itself, the peers, also the society and the challenging factor for the Catholic family in
educating the values of the hospitable culture for the children is the family is busy with
their works and neglect their tasks as educators. Based on the problem, then effort done by
the family to increase the values of the culture of hospitality are: implementing the
education of the hospitality upon the child since early age and implementing the moral
education to child and preventing the child to use impolite words.
vii
The writer concludes that family seems a mini church as the first place for the
formation of the child’s personality. Therefore, family is the first education toward one’s
child. The education given throughout the family is like: grow the value of unity, moral
and ethics seem to be the education that must be implemented in the family, that child can
behave politely toward one’s self, family as well as toward the society. Polite attitude can
be realized if child pay respect either on parent or other people in the form of one’s attitude
and action. The family must educate one’s child by growing polite attitude like inviting the
child not to be in conflict with others in talking time, know to give thanks, forgive each
others when there is mistakes among the family members.
Key words: the Catholic family, value education, polite culture, and child.


Availability

KKITeoSutP(2016)KKI Teo Sut P (2016)My LibraryAvailable

Detail Information

Series Title
-
Call Number
-
Publisher STKIP St. Paulus Ruteng : STKIP St. Paulus Ruteng.,
Collation
133P;Ilus;21x30cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
-
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
-
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility

Other version/related

No other version available




Information


RECORD DETAIL


Back To PreviousXML DetailCite this