ABSTRAK
Bollyn Fransiska Maria, 2015. Upaya Pengelolaan Sampah Melalui Penerapan Konsep
4R (Reduce, Reuse, Recycle,Replace) di Kelurahan Karot Kecamatan Langke Rembong.
Skripsi Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi Teologi STKIP St. Paulus Ruteng.
Pembimbing (1) Dr. Inosensius Sutam; (2) Wigbertus Gautama.
Kata Kunci : Sampah, Pengelolaan, Konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace)
Sampah pada pengertiannya merupakan suatu benda yang terbuang maupun dibuang
yang berasal dari aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Tetapi pada kenyataannya sampah memiliki pergeseran pengertian, sampah bukan lagi
sebagai barang atau benda yang tidak berguna tetapi menjadi barang yang berguna dan dapat
dimanfaatkan.
Sampah tidak hanya memberikan dampak negatif tetapi juga memiliki nilai positif.
Pola berpikir tentang sampah perlu dibenahi. Hal ini dapat terealisasi melalui kegiatan
mengelolah sampah itu sendiri menjadi barang yang bernilai ekonomis. Tulisan ini bertujuan
untuk mengetahui dan memahami bagaimana “Upaya Pengelolaan Sampah Melalui
Penerapan Konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace) di Kelurahan Karot”.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang
menghasilkan kata-kata tertulis dan kata-kata lisan dari perilaku yang dapat diamati.
Penelitian ini memfokuskan kajiannya pada upaya pengelolaan sampah melalui penerapan
konsep 4R (Reduce, Reuse, Recycle, dan Replace) di Kelurahan Karot. Untuk membantu
penyusunan skripsi ini metode, data diambil dengan teknik pengumpulan data melalui
wawancara, dan observasi selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis model Miles
dan Huberman, di mana aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sampai tuntas. Analisis data
ini dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu.
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa pengelolaan sampah sebagian sudah dilakukan
dengan cara yang tepat sehingga sampah dapat bermanfaat bagi para pengelolahnya.
Pengelolaan sampah sudah menerapkan konsep 4R meski pada kenyataannya warga atau
masyarakat belum memahami konsep tersebut. Dari aktivitas yang dilakukan oleh beberapa
warga Kelurahan Karot konsep 4R diterapkan karena semata-mata menjadi kebiasaan atau
sekedarnya saja.
Di lain pihak pengelolaan sampah oleh beberapa warga dilakukan dengan cara yang
tidak tepat. Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh masyarakat atau warga masih
menggunakan pendekatan akhir yaitu sampah diangkut, dibuang kemudian baru diproses di
TPA oleh para petugas dari dinas BLHD. Sebagian warga ada juga yang mengelolahnya
dengan cara yang kurang tepat yaitu membakar dan membuangnya tidak pada tempatnya
sebagai bentuk dari pengurangan sampah (Reduce).
Berhadapan dengan situasi ini pemerintah menerapkan peraturan daerah tentang
pengelolaan sampah, meski pada kenyataannya peraturan tersebut belum maksimal
dilaksanakan. Upaya pengelolaan sampah dilakukan oleh pemerintah itu sendiri serta
beberapa warga yang sudah terbiasa mengelolah sampah khususnya sampah rumah tangga
menjadi benda yang dapat dipakai kembali (Reuse), dan mengelolahnya menjadi kerajinan
tangan (Recycle). Ada sebagian dari warga yang menggunakan barang-barang yang lebih
xiv
ramah lingkungan, alasan warga karena barang tersebut tidak hanya sekali pakai tetapi dapat
dipakai berulang kali (Replace).
Upaya pengelolaan sampah oleh pemerintah tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
didukung oleh kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah, demikian sebaliknya
masyarakat tidak mampu mengelolah sampah secara mandiri tanpa didukung oleh
pemerintah. Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan sampah ini, perlu adanya kerja sama
antara berbagai pihak dalam hal ini pemerintah dan masyarakat itu sendiri. Dengan demikian
masalah sampah dapat teratasi.