Record Detail
Text
(6) GAYA BAHASA KIASAN DALAM TUDAK PENTI KILO MASYARAKAT SATAR LAHING MANGGARAI TIMUR
Franjo, Martinus. 2018. “Gaya Bahasa Kiasan dalam Tudak Penti Kilo Masyarakat Satar Lahing Manggarai Timur”. Skripsi. Ruteng: Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Santu Paulus Ruteng. Pembimbing I, Eduardus Yovantus Abut, S.Fil.,M.Pd dan Pembimbing II, Gregorius Raru, S.Fil.,M.Hum. Masalah yang diteliti dalam tulisan ini adalah Gaya Bahasa Kiasan dalam Tudak Penti Kilo Masyarakat Satar Lahing Manggarai Timur. Bertolak dari permasalahan yang dibahas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam tulisan ini adalah untuk menjelaskan bagaimana tata cara dalam menjalankan upacara tudak penti kilo masyarakat Satar Lahing Manggarai Timur, dan untuk mengetahui gaya bahasa apakah yang dipakai dalam upacara tudak penti kilo masayarakat Satar Lahing Manggarai Timur.Tujuan dari upacara tudak penti adalah bersyukur dan berterima kasih kepada roh pelindung yang telah menjaga kita sepanjang tahun, sehingga dalam kehidupan keluarga selalu aman dan tentram, dan pada saat yang sama juga akan mengundangnya untuk mengikuti upacara tersebut. Upacara tudak penti adalah upacara yang sangat penting dan harus dihadiri oleh keluarga sehingga di dalamnya bisa bersua muka dan bersenda gurau antara sesama dan semua keluarga yang hadir. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Maksud dan tujuan dari metode deskriptif kualitatif adalah untuk menjelaskan materi secara sistematis, terencana dan terstruktur. Sistematis berarti penelitian yang dilakukan mengikuti struktur baku. Terencana berarti penelitian tersebut memiliki konsep atau rencana baku yang disesuaikan dengan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti. Sedangkan terstruktur berarti penelitian tersebut menggunakan aturan yang baku, sehingga peneliti dapat menjelaskan bagaimana pemahaman masyarakat di Desa Satar Lahing Manggarai Timur, tentang Gaya Bahasa Kiasan dalam Tudak Penti Kilo. Dari hasil wawancara, peneliti dapat menyimpulkan bahwa, tudak penti kilo merupakan salah satu bentuk ritus penghormatan terhadap leluhur yang yang menjaga kampung sepanjang kita hidup. Pada saat yang sama juga akan memberitahukan sekaligus mengundang roh-roh untuk mengikuti upacara tudak penti kilo yang
4
sedang berlangsung. Tujuannya adalah untuk bersyukur dan berterima kasih kepada roh pelindung yang telah menjaga kita sepanjang hidup. Upacara seperti ini juga sering kali dilakukan, dan selain memang dikenal sebagai upacara adat, di dalamnya terkandung fungsi sebagai pendidikan masyarakat, dan diharapkan upacara seperti ini tetap lestari, sehingga dapat berlangsung secara turun-temurun. Kata kunci : gaya bahasa kiasan, tudak penti kilo.
Availability
KKI BIN FRA G (2018) | KKI BIN FRA G (2018) | My Library | Available |
Detail Information
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
KKI BIN FRA G (2018)
|
Publisher | : ., 2018 |
Collation |
80P;ILUS;21 X30 CM
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
NONE
|
Content Type |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) |
-
|
Specific Detail Info |
-
|
Statement of Responsibility |
-
|
Other version/related
No other version available